Senin, 10 Februari 2014

farmakonogsi alang-alang



Alang-alang
      
·         Klasifikasi ilmiah
Kingdom               : Plantae
Subkingdom          : Tracheobionta
Super Divisi          : Spermatophyta
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                     : Liliopsida 
Sub Kelas              : Commelinidae
Ordo                      : Poales
Famili                    : Poaceae
Genus                    : Imperata
Spesies                  : Imperata cylindrica (L.) Beauv

·      Sinonim : Lagurus cylindricus L. , Imperata arundinacea Cirillo.

·         Nama lokal 
1.     NAMA DAERAH: Naleueng lakoe (Aceh); Jih (Gayo); Rih, Ri (Batak); Oo (Nias); Alalang, Hilalang, Ilalang (Minang kabau); Lioh (Lampung); Halalang, Tingen, Padang, Tingan, Puang, Buhang, Belalang, Bolalang (Dayak); Eurih (Sunda); Alang-alang kambengan (Jawa); Kebut, Lalang (Madura); Ambengan, Lalang (BaIi); Kii, Rii (FIores); Padengo, Padanga (Gorontalo); Deya (Bugis); Erer, Muis, Wen (Seram); Weli, Welia, Wed (Ambon)
2.    NAMA ASING: Cogon grass, satintail (En). Paillotte (Fr). Malaysia: lalang, alang-alang. Papua New Guinea: kunai (Pidgin), kurukuru (Barakau, Central Province). Philippines: kogon (Tagalog), gogon (Bikol), bulum (Ifugao). Burma (Myanmar): kyet-mei. Cambodia: sbö':w. Laos: hnha:z kh'a:. Thailand: ya-kha, laa laeng, koe hee (Karen, Mae Hong Son). Vietnam: c [or] tranh.
3.    NAMA SIMPLISIA Imperatae Rhizoma; rimpang alang-alang

·         Sejarah
Alang-alang, menurut Profesor Hembing, ahli pengobatan tradisional dan akupunktur, berkhasiat sebagai obat untuk berbagai gangguan kesehatan, seperti: batu ginjal, infeksi ginjal, kencing batu, batu empedu, buang air kecil tidak lancar atau terus-menerus, air kemih mengandung darah, prostat, keputihan, batuk rejan, batuk darah, mimisan, pendarahan pada wanita, demam, campak, radang hati, hepatitis, tekanan darah tinggi, urat saraf melemah, asma, radang paru-paru, jantung koroner, gangguan pencernaan, diare, dll.


Saat ini, alang-alang sudah sering diteliti secara ilmiah. Dr. Setiawan Dalimartha dalam bukunya, Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Hepatitis, menyebutkan bahwa di luar negeri alang-alang sudah dibuat obat paten.

Hasil penelitian tentang tanaman ini menyebutkan bahwa ada kandungan manitol, glukosa, sakharosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin, asam kersik, damar, dan logam alkali. Dengan kandungan-kandungan itu, alang-alang bersifat antipiretik (menurunkan panas), diuretik (meluruhkan kemih), hemostatik (menghentikan pendarahan), dan menghilangkan haus.

Sejuk
Pengobatan Cina tradisional menyebutkan, alang-alang memiliki sifat manis dan sejuk. Efek pengobatan tanaman ini memasuki meridian paru-paru, lambung, dan usus kecil. Dengan sifat diuretik yang melancarkan air kencing, alang alang bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit radang ginjal akut.

Sifat diuretik yang mengeluarkan cairan tubuh tak berguna ini juga berguna untuk mengontrol tekanan darah yang cenderung tinggi. Sifat hemostatik yang bisa menghentikan pendarahan pada alang-alang dapat juga dimanfaatkan untuk mengatasi mimisan dan pendarahan di dalam.

Herba ini di dalam tubuh akan menyusup ke dalam organ paru-paru, lambung, dan usus kecil. Maka diingatkan oleh Dr. Setiawan, ramuan alang-alang sebaiknya tidak diberikan kepada mereka yang fungsi lambungnya lemah dan sering buang air kecil.

·         Uraian
Alang-alang tumbuh liar di hutan, ladang, lapangan rumput, dan tepi jalan pada daerah kering yang mendapat sinar matahari. Tanaman yang mudah menjadi banyak ini bisa ditemukan pada ketinggian 1-2.700 m di atas permukaan laut (dpl.).

Terna setahun ini tumbuh tegak dengan tinggi 30-180 cm, berbatang padat, dan berbuku-buku yang berambut jarang. Daun berbentuk pita, tegak, berujung runcing, tepi rata, berambut kasar dan jarang. Warna daun hijau, panjang 12-80 cm, dan lebar 5-18 mm. Perbungaan berupa bulir majemuk dengan panjang tangkai bulir 6-30 cm. Panjang bulir sekitar 3 mm, berwarna putih, agak menguncup, dan mudah diterbangkan angin. Pada satu tangkai terdapat dua bulir bersusun. Yang terletak di atas adalah bunga sempurna, sedang yang di bawah adalah bunga mandul. Pada pangkal bulir terdapat rambut halus yang panjang dan padat berwarna putih. Biji jorong dengan panjang sekitar satu mm berwarna cokelat tua. Akar kaku, berbuku-buku, dan menjalar. Tunas muda bisa dimakan dan bermanfaat bagi anak-anak.
 Dengan ciri-ciri tanaman sebagai berikut :
·Daun alang-alang
Daun tanaman alang-alang memiliki bentuk memanjang seperti pita dan berjenis tunggal, pangkalnya saling menutup. Daun alang-alang memiliki warana hijau ada juga yang kemerah-merahan jika umurnya sudah tua, ujung daun runcing dan tajam serta berdiri tegak dan kasar, harus hati-hati jika kita mendekat dan bersentuhan dengan tanaman ini karena daunnya bisa melukai kulit kita dan timbul rasa gatal.
·Bunga alang-alang
Bunga tanaman alang-alang mempunyai susunan bulir yang majemuk serta agak memguncup, panjang daun bisa tumbuh dari 6 – 28 cm. Di dalam setiap cabangnya terdiri dari 2 bulir.
·Tangkai alang-alang
Tangkai bunga alang-alang biasanya mempunyai diameter tangkai 1 – 3 mm, pada bagian kepala putik memiliki bentuk menyerupai bulu ayam.
·         Bagian tanaman yang di gunakan : akar

·         Khasiat
anti piretik, yang dapat menurunkan panas.
diuretik, sebagai peluruh kantong kemih.
hemostatik, yang dapat menghentikan pendarahan, danmenghilangkan rasa haus.

·         Habitat
Imperata cylindrica sering ditemukan pada tempat-tempat yang menerima curah hujan lebih dari 1000 mm, atau pada kisaran sebesar 500-5000 mm. Di beberapa negara, spesies ini tumbuh pada ketinggian dari batas permukaan air laut hingga 2000 m, dan tercatat tumbuh pada ketinggian 2700 m dpl di Indonesia. Diperkirakan, spesies ini menutupi sekitar 5000 juta hektar daratan, termasuk 2000 juta hektar kawasan Asia Tenggara. Walaupun Imperata cylindrica tumbuh alami di daerah tropis pada tempat-tempat dengan kesuburan tanah yang rendah dan asam, namun intervensi manusia turut mempengaruhi penyebaran spesies ini. Rumput ini dijumpai pada kisaran habitat yang luas mencakup perbukitan pasir kering di lepas pantai dan gurun, juga rawa dan tepi sungai di lembah. Tumbuhan ini tumbuh di padang-padang rumput, daerah-daerah pertanian, dan perkebunan. Selain itu juga pada kawasan-kawasan hutan gundul. Tumbuhan ini menyukai tempat yang memperoleh banyak cahaya dan tidak dapat tumbuh bila mendapat naungan penuh. Meskipun tumbuh pada kisaran tipe tanah dan tingkat kesuburan yang luas, spesies ini tumbuh dengan sehat pada tempat bertanah basah yang tinggi kesuburannya. pH tanah untuk menumbuhkan spesies ini berkisar antara 4.0-7.5. tumbuhan ini juga toleran terhadap kondisi-kondisi panas yang tinggi dan tempat-tempat mengandung sulfur dekat kawah.

·         penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya

1.     Sakit kuning (hepatitis akut) dan pembersih darah
Bahan : Akar alang-alang kering 60 g, air 3 gelas
Pemakaian :
Akar kering direbus dengan 3 gelas air hingga menjadi 1 gelas. Setelah dingin, air rebusan diminum 2 kali sehari masing-masing ½ gelas. Lakukan selama 10 hari berturut-turut (Djauhariya dan Hernani, 2004).
2.    Radang ginjal akut
Bahan : Akar alang-alang segar 100 g, air 3 gelas
Pemakaian :
Akar segar dicuci bersih, dipotong pendek, lalu direbus dengan 3 gelas air hingga menjadi 1 gelas. Air rebusan diminum setelah dingin 2 kali sehari masing-masing ½ gelas (Djauhariya dan Hernani, 2004).
3.  Demam, batuk, darah tinggi, penambah nafsu makan, sesak nafas, muntah darah, pendarahan pada wanita dan pelembut muka
Bahan : Akar alang-alang segar 60 g, air 3 gelas
Pemakaian :
Akar segar direbus dengan 3 gelas air hingga menjadi 1 gelas. Setelah dingin, air rebusan diminum 1 kali sehari masing-masing 1 gelas sebelum sarapan pagi (Djauhariya dan Hernani, 2004).
4.    Kencing nanah
Bahan : Akar alang-alang segar 300 g, air 3 liter
Pemakaian :
Akar segar dicuci bersih, dipotong pendek, lalu direbus dengan 3 liter air hingga menjadi 1-1,2 liter. Setelah dingin, air rebusan diminum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas (Djauhariya dan Hernani, 2004).
5.    Mimisan
Bahan : Akar alang-alang segar 30 g, air 400 cc
Pemakaian :
Akar alang-alang direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat. Lakukan secara teratur dua kali sehari (Wijayakusuma, 1999)..
6.    Air kemih berdarah.
Cara pembuatan :
Rebus 100 gram akar ilalang yang masih segar dengan 2.000 cc air sampai tersisa 1.000
cc ( air tersisa setengahnya ).

7.  Rasa haus pada penyakit campak.
Cara Pembuatan :
Rebus 30 gram akar ilalang,
Cara pengobatan :
Minum air rebusan sebagai penganti teh.
8.  Muntah darah.
Cara Membuat :
Ambil akar ilalang yang masih segar sebanyak 30 – 60 gram, kemudian dicuci bersih, lalu dipotong-potong. Potongan akar ilalang ini kemudian direbus dengan 3 gelas
air bersih sampai air rebusan tersisa 1 gelas.
Cara Pemakaian : Minum segera setelah dingin.

·         Kandungan
Manfaat akar alang-alang sebagai tanaman obat alami bukanlah suatu kebetulan semata, seperti halnyatanaman adas dan tanaman akar wangi menurut hasil penelitian para ahli tanaman, ada banyak kandungan kimiawi yang terdapat di dalam akar dan batang tanaman alang-alang. Tanaman rumput ini memiliki kandunganglukosa, mengandung malic acid, terdapat kandungan citric acid. Selain itu pada akar alang-alang juga terdapat kandungan kimia coixol, arundoin, cylindrin, fermenol, simiarenol serta kandungan anemonin. Bagian tanaman alang-alang yang sering diperginakan untuk pengobatan adalah bagaian akar(rimpang), bagian daun serta bagian bunganya.
Manitol, glukosa, sakharosa, malic acid, citricacid,coixol, arundoin, cylindrin, fernenol,simiarenol, anemonin, asam kersik, damar, logamalkali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar